Foto1: Walaupun putih belum tentu putih dalamnya |
Sudah sekian lama ini, kaum wanita maupun pria termotivasi dengan semua hal yang berada dalam sebuah iklan. Memang benar fungsi iklan sebagai media persuasi, yaitu mengajak para penonton untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh iklan tersebut. Akan tetapi apakah iklan itu benar atau tidak belum tahu sebelum kita mencoba produk tersebut. Sehingga dalam pembuatan sebuah iklan dibutuhkan tangan-tangan ahli dalam hal advertising. Apabila dalam pengemasan iklan tersebut sangat menarik, pasti banyak sekali pembeli yang akan meniatkan dirinya untuk mencoba produk tersebut. Hal ini juga terjadi di beberapa iklan kosmetik yang menawarkan alat kosmetik untuk memutihkan kulit anda.
Pasti kita tidak asing lagi dengan iklan-iklan yang memberikan suguhan kosmetik whitening. Padahal dalam kenyataannya pemakaian whitening ini belum tentu berdampak sangat besar dalam memutihkan kulit kita. bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terkenal dengan kulit sawo matang maupun kuning langsat. Akan tetapi slogan tersebut mulai tersisihkan oleh putih mutiara, putih bercahaya, atau putih kulit China.
Dimana letak pelestarian budaya bangsa kita? hal sepele dari sebuah kosmetik saja langsung dapat mempengaruhi pola piker kita bahwa cantik itu putih, tampan itu putih. Semua produk kosmetik banyak menawarkan formula pemutih. Dengan iming-iming bintang iklan yang kulitnya putih berseri, iklan mampu mengimajinasikan bahwa jika kita memakai produk tersebut, maka kita akan secantik bintang iklan tersebut. Sungguh salah besar jika kita memikirkan hal tersebut menjadi kenyataan.
Eksotis: Walaupun kulit gelap tetapi penuh daya artistik |
Dengan banyaknya terpaan yang kita terima dari sebuah media, maka semakin bergesernya budaya asli yang kita perjuangkan semakin habis. Bukan karena hilang diadopsi oleh bangsa lain, melainkan kita hilangkan sendiri dan melepaskannya begitu saja.
Sumber Foto: American Next Top Models