Bagaimana menurut anda tentang saya?

Selasa, 07 Desember 2010

BUDAYA FASHION MENJAMUR KOTA PENDIDIKAN

Budaya merupakan asset penting sebagai identitas sebuah Negara. Hal ini dapat dibuktikan bahwa Negara yang masih memiliki karakter budaya yang sangat kental selalu menjadi panutan Negara lainnya. Namun hal ini tidak tidak semudah yang kita bayangkan. Hal sepele yang selalu diumbar-umbarkan lewat mulut ke mulut ini, lebih tepatnya hanya omongan semata.
Acara: salah satu acara lomba fashion show di kota Malang
Di kota Malang sendiri merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, memiliki asset budaya yang seharusnya perlu dilestarikan. Budaya tak hanya dari sebuah kesenian daerah, kegiatan-kegiatan adat, akan tetapi kebiasaan dan gaya hidup juga termasuk budaya. Malang sendiri memiliki berbagai gaya hidup yang beragam. Kehidupan mode di kota ini sangat pesat dengan menjamurnya acara-acara yang berbau fashion.
Acara lenggak-lenggok di atas panggung dengan mengekspos tubuh dan busana saat ini hampir tiap bulan dapat ditemukan di kota Malang. Entah hal ini merupakan segi bisnis yang lagi naik daun, atau gaya hidup modern yang merajalela di kawasan kota pendidikan ini. Bisa berarti kebiasaan dunia modeling ini telah diterapkan dari usia dini. Karena terbukti ada salah satu pemilihan modeling kategori usia balita, kurang lebih tiga sampai empat tahun.
Anastasya: Salah satu model kota Malang
“Saya belajar modeling dan mengikuti agency mulai kelas lima sekolah dasar, hingga saat ini saya juga masih menggeluti berbagai acara fashion di kota Malang ataupun di luar kota,” ungkap Anastasya salah satu model terkenal di Malang. Gadis yang baru menginjak bangku SMA ini, memiliki badan yang sangat proposional dengan tinggi 170 cm. Memang tidak menutup kemungkinan, bahwa pendidikan dunia modeling ini menjamur di kota Malang. Hingga saat ini ada kurang lebih tujuh belas sekolah model. Tentu saja banyak sekali mangsa yang diraup oleh pemilik sekolah terhadap masyarakat kota Malang.
Akan tetapi, hal ini bisa saja menjadikan karakteristik kota Malang yang mengedepankan seni dan budaya lokal dapat terkikis begitu saja. Tanpa disadari bahwa nantinya Malang menjadi kota baru dan memiliki budaya yang baru pula.
Sumber : Anastasya Fransisca, 16 tahun, pelajar SMA
Asosiasi Modelling Malang (AMM)
Foto : Rangga collection dan Anastasya colection

Tidak ada komentar:

Posting Komentar