Bagaimana menurut anda tentang saya?

Rabu, 22 Desember 2010

MEDIA ANTARA TEMAN ATAU LAWAN

Media merupakan suatu aset penting dalam pembentukan karakteristik budaya bangsa. Media saat ini berkembang dengan pesatnya di kalangan masyarakat. Media massa pun semakin beragam pilihan sesuai dengan kebutuhan kita. dari media cetak, media elektronik hingga media on line. Semua itu dapat kita nikmati setiap hari tanpa mengeluarkan banyak tenaga. Misalnya saja dengan akses internet dari handphone, kita dapat langsung mencari informasi terkini yang kita inginkan. Akan tetapi apakah informasi tersebut dapat terjaring secara baik? Adakah filterisasi yang tepat untuk membatasi informasi yang masuk terhadap kita? Jwabannya tidak. Kalau seperti ini bagaimana informasi yang salah target.
TV: Televisi akan mencoba membunuh kita secara perlahan
Tanpa kita sadari sebenarnya media telah banyak menggeser kebudayaan bangsa kita. Namun itu semua sudah merupakan konsekuensi yang harus ditanggung oleh setiap individu. Budaya baru telah banyak memasuki pola pikir manusia. Akulturasi yang terjadi dalam sebuah bangsa semakin merajalela. Bagaimanapun konsekuaensinya bila seorang masyarakat yang cinta akan budaya yang ia miliki sudah tentu harus tetap dapat melestarikannya. Tidak banyak masyarakat yang tahu tentang sejarah kota asalnya itu sendiri. Itulah yang membuat jalur informasi terhenti pada satu titik.
Media memang sangat berperan penting untuk citra bangsa. Akan tetapi jika manusia lebih senang dikendalikan oleh media, maka yang ada hanyalah pembentukan budaya baru saja. Banyak bermunculan berbagai inspirasi yang mengelabui pikiran kita. budaya-budaya baru banyak bermunculan. Misalkan saja budaya barat yang senang makanan siap saji. Hal tersebut ternyata telah mendarah daging pada setiap otak masyarakat Indonesia.
Padahal kita tidak pernah tahu, kalau di Negara barat sana, makanan siap saji merupakan makanan buruh yang disibukkan dengan berbagai aktifitas, sehingga mereka tidak sempat untuk memasaknya di rumah. Akhirnya mereka terpaksa untuk membeli makanan siap saji. Namun hal ini malah dirasa suatu kebanggaan tersendiri oleh masayarakat Indonesia. Mereka lebih senang membeli makanan siap saji karena dinilai eksklusif, terpandang dan lebih terlihat elegan. Padahal itu semua tidak ada artinya bagi kaum barat.
Kita secara tidak langsung memang benar-benar terjajah pola piker kita. Bukan lagi dijajah dan ikut perang, akan tetapi terjajah dalam segi mental. Pernah kita selalu merasa harus lebih mencolok dari pada orang lain. Karena pengaruh korban mode. Padahal kita akan diperhatikan oleh orang lain karena suatu karismatik diri kita sendiri, karakter, keunikan bukan karena penampilan kita semata.
Oleh karena itu, dengan munculnya sebuah media yang dekat dengan kehidupan kita. Maka perlu diadakannya suatu penyaringan yang positif untuk kemajuan bangsa kita. Bukan sekedar memasukkan sumber informasi baru tanpa adanya titik ukur dari pedoman awal Negara kita. Budaya di Indonesia sangat beragam, penuh dengan perbedaan, keunikan dan karakter masing-masing. Akan tetapi jika kita mulai menyisihkan mereka, bukannya tidak mungkin kalau budaya asli Indonesia akan segera habis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar