Hal ini tentu saja menjadikan suatu kontroversi antara semakin banyaknya masyarakat miskin yang membutuhkan pendidikan gratis dibarengi dengan terus meningkatnya bermacam-macam tempat bimbingan belajar non formal atau di luar sekolah. Timbul sebuah pertanyaan, apakah sekolah formal sudah tidak mampu menjadi tempat utama untuk menimba ilmu? Apakah praktisi pendidikan perlu berbisnis untuk perekonomian mereka secara individu? Atau apakah masyarakat ingin lebih maju dengan sekolah gratis akan tetapi les bimbel bayar tidak menjadi sebuah masalah? Mari kita pikirkan tentang hal tersebut bersama.
Ketika mereka yang mempunyai ekonomi lebih bisa saja untuk menjadikan hal ini sebagai suatu kelebihan dalam menimba ilmu. Akan tetapi ketika kita melirik bagi mereka yang kurang mampu. Apakah juga dapat menikmati fasilitas tersebut yang sedang berkembang di masyarakat luas?
Sekolah gratis memang sedang gencar dilaksanakan de seluruh pelosok tanah air. Ini memang salah satu cara untuk meningkatkan kecerdasan anak bangsa. Akan tetapi, jika ada beberapa oknum yang dengan sengaja memanfaatkan peluang ini untuk berbisnis seharusnya dengan mempertimbangkan untuk kesejahteraan anak bangsa. Katanya guru itu pahlawan tanpa tanda jasa..
Sumber foto: Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar