Ajang pemilihan duta-duta di Indonesia tidak asing lagi di telinga kita. berbagai macam instansi kini lebih memberikan pelayanan terbaiknya melalui para dutanya. Mulai dari instansi swasta, instansi pendidikan hingga ke instansi pemerintahan.
|
Foto: Pemilihan duta pajak 2010 |
Namun, pemilihan duta yang terbilang usianya cukup lama adalah pemilihan duta wisata. Karena pemilihan duta wisata ini merupakan program pemerintah untuk terus mengembangkan pariwisatanya melalui promosi dengan pengemasan yang menarik, salah satunya dari para pemuda pemudi Indonesia. Pemilihan duta wisata ini pada mulanya hanya dilakukan di tingkat nasional, hingga akhirnya turun ke tingkat propinsi sampai daerah-daerah. Misalnya saja pemilihan Putri Indonesia, Duta Wisata Indonesia, atau pemilihan yang sering disebutkan di layar kaca adalah Duta Wisata DKI Jakarta Abang None, Jawa Barat Mojang Jejaka, Bali Truna Truni atau Jawa Timur Raka Raki.
Hal tersebut di atas merupakan pemilihan dari instansi pemerintahan khususnya dinas pariwisata. Selain itu ada pula dari instansi pemerintahan seperti duta pajak, duta lalu lintas, duta anti narkoba, duta bahasa, duta tari, duta batik Indonesia, dan masih banyak lagi duta-duta lainnya dari instansi pemerintahan.
Sebaliknya ada pula dari instansi swasta yang juga marak berkembang dari berbagi perusahaan atau instansi lainnya. Misalnya saja Pemilihan Putri Indonesia yang diadakan oleh Yayasan Putri Indonesia. Miss Matos (Malang Town Square), Putri Jilbab, L-Men Of The Year, Duta Kondom, Miss Lippo, dan duta-duta lainnya.
|
Foto: Putri Indo 2010, Putri Fav. Kep. Jawa 2010 dan Miss Universe 2010 |
Sebenarnya ada untungnya ketika kita menjadikan ikon dari instansi yang kita miliki dengan menggunakan duta-duta ini. Pemilihannyapun juga melalui beberapa tahapan yang sangat ketat. Otomatis mereka mampu membawa nama baik instansi yang mereka sandang. Dengan slempang atau jabatan itu, secara otomatis instansi dalam pembentukan citra atau image akan dapat kita lihat dari para pemuda pemudi ini.
Pemilihan ini juga mengapa menggunakan pemuda dan pemudi. Mengapa buka orang tua atau anak-anak saja. Sudah tentu dalam hal pempromosian suatu ilmu pemasaran, dibutuhkan segmentasi dan objek yang dituju. Dan sebagian besar populasi di Indonesia adalah usia produktif yaitu usia remaja dewasa. Sehingga untuk menyampaikan pesan promosi yang maksimal diperlukan objek yang memiliki latar belakang sama. Oleh karena itu dalam pemilihan duta-duta ini dipilih usia-usia berkisar 17 hingga 24 tahun.
Akan tetapi apakah kita pernah sadar fungsi yang kongkrit dengan pemilihan seperti ini? Sebenarnya sebuah instansi mengeluarkan banyak anggaran hanya untuk pembentukan image semata. Karena pada dasarnya dengan adanya pemilihan semacam ini tidak terlalu berdampak besar. Tidak sebanding dengan biaya atau anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintahan atau instansi dalam ajang pemilihan duta-duta ini.
|
Foto: Duta wisata jawa timur |
Namun demikian, dengan adanya pemilihan semacam ini akan berdampak positif pula dalam perkembangan pola pemikiran para pemuda pemudi yang ada di Indonesia. Dengan pemilihan semacam ini akan mengarahkan generasi penerus bangsa untuk belajar mencintai bangsanya, mengarahkan sikapnya ke hal-hal yang positif dan selain itu untuk mengisi pengalaman-pengalaman hidupnya dengan banyak berkarya bagi nusa dan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar